A. Pengertian
Preeklampsia
Pre-eklampsia
merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,edema,dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan, preeklampsia juga disebut sebagai keracunan dalam
kehamilan hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced
hypertension (PIH), dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan yaitu
140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir trimester kedua sampai trimester
ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.
B. Etiologi
Penyebab preeklamsia secara pasti
belum di ketahui. Teori yang bayak di kemukakan sebagai penyebabnya adalah
adalah iskemia plasenta atau kurangnya sirkulasi O2 ke plasenta.
faktor predisposisi atau terjadinya preeklamsia dan eklampsia, antara lain:
1. Diabetes militus
2. Gangguan ginjal kronik
3. Hipertensi
4. Molahydatidosa
5. Polyhydramnion
6. Primi grapida tua
faktor predisposisi atau terjadinya preeklamsia dan eklampsia, antara lain:
1. Diabetes militus
2. Gangguan ginjal kronik
3. Hipertensi
4. Molahydatidosa
5. Polyhydramnion
6. Primi grapida tua
C.
Patofisiologi
Preeklamsia ringan jarang sekali menyebabkan
kematian. Tidak ada perubahan yang khas pada preeklamsia. Perdarahan, dan
trombosis pembuluh darah kecil pada penyakit ini dapat ditemukan didalam
berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh
vasospasmus arteriol. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor
yang juga penting dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut
Perubahan pokok yang didapatkan pada preeklampsia adalah spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada beberapa kasus lumenarteriol demikian kecilnya, sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah saja. Tekanan darah yang meningkat merupakan usaha mengatasi kenaikan tekanan perifer, agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Kenaikan berat badan dan edema karena penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial belum diketahui sebabnya. Pada preeklampsia dijumpai kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan normal.
Aldosteron penting untuk mempertahankan volume
plasma dan mengatur retensi air dan natrium. Pada preeklamsia permeabelitas
pembuluh darah terhadap protein meningkat.
Menurunnya aliran darah memberikan dampak kepada organ-organ tubuh. Pada plasenta, menurunnya aliran darah mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama, pertumbuhan janin terganggu. Pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigenasi.
Menurunnya aliran darah memberikan dampak kepada organ-organ tubuh. Pada plasenta, menurunnya aliran darah mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama, pertumbuhan janin terganggu. Pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigenasi.
Kurangnya darah ke ginjal
mengakibatkan filtrasi glomerulus berkurang. Kelainan yang penting adalah dalam
hubungan dengan proteinuria serta dengan retensi garam dan air. Filtrasi
glomerulus menurun sampai 50% dari normal, sehingga menyebabkan diuresis turun,
pada keadaan lanjut dapat terjadi olliguri atau anuria.
Pada preeklampsia tampak edema retina , spasmus setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri . Diplopia dan ambliopia pada kasus preeklampsia merupakan gejala yang menunjukkan akan terjadinya eklampsia. Hal ini disebabkan oleh perubahan aliran darah pusat penglihatan di korteks serebri.
Edema paru merupakan sebab utama kematian penderita preeklampsia dan eklampsia. Komplikasi ini biasanya disebabkan oleh dekompensasi kordis kiri. Hemokonsentrasi yang tinggi pada preeklampsia dan eklampsia tidak diketahui sebabnya. Terjadi pergeseran air dari ruang intravaskular ke ruang interstisial. Terjadi peningkatan hemotokrit, peningkatan protein serum, dan bertambahnya edema menyebabkan volume darah berkurang, viskositas darah meningkat, dan waktu peredaran arah akan lebih lam. Aliran darah ke berbagai bagian tubuh berkurang mengakibatkan hipoksia.
D. Gejala Preeklampsia
Secara klinis, gejala-gejala preeklampsia adalah:
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
atau oedema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.
- Tekanan darah yang tinggi
(melebihi 130/90 mmHg).
- Terjadi pembengkakan di
daerah kaki dan tungkai.
- Retensi air.
- Kadar protein tinggi dalam
urin karena gangguan ginjal. Gejala preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein
urin yang tinggi, yaitu lebih dari 500 mg per 24 jam.
Preeklampsia Berat
Preeclampsia berat adalah suatu komplikasi yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau
oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
- Pembengkakan di seluruh
tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air
yang merupakan bagian sel merembes dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan
tertimbun di bagian tertentu.
- Kenaikan berat badan lebih
dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45 kg
setiap minggu pada trimester ketiga.
- Sakit kepala
- Pandangan kabur.
- Tidak dapat melihat cahaya
yang terang.
- Kelelahan.
- Mual/muntah.
- Sedikit buang air kecil
(BAK).
- Sakit di perut bagian kanan
atas.
- Napas pendek dan cenderung
mudah cedera.
E. AKIBAT PREEKLAMPSIA PADA JANIN
Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan
peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang
dilahirkan relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan
terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur
yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada
pendengaran dan penglihatan.
F. PENANGANANNYA
-
Pemantauan TTV
Rasional
:Dengan memanatu TTV dan pengisian kapiler dapat dijadikan pedoman untuk
penggantian cairan atau menilai respon dari kardiovaskular.
-
Memantau atau menimbang berat badan ibu.
Rasional
:Dengan memantau berat badan ibu dapat diketahui berat badan yang merupakan
indikator yang tepat untuk menentukan keseimbangan cairan.
-
Observasi keadaan
edema
Rasional
:Keadaan edema merupakan indikator keadaan cairan dalam tubuh.
-
Berikan diet rendah garam sesuai hasil
kolaborasi dengan ahli gizi.
Rasional
:Diet rendah garam akan mengurangi terjadinya kelebihan cairan.
-
Kolaborasi untuk
pemberian terapi diuretika.
Rrasional
:Kelebihan beban atau kegagaln sirkulasi dapat menyebabkan edema pulmoner yang
memerlukan terpi agresif. Sebaliknya, hal ini dikontra indikasikan bila ini
mungkin menyebabkan dehidrasi.
-
melakukan diet
preeklampsia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar