1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan
2499 gram), BBLR dapat dibedakan menjadi :
- Bayi berat
lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500gr- 2500gr
- Bayi berat
lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500gr
- Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000gr
2.
Etiologi Terjadinya BBLR
a.
factor ibu
- Gizi ibu hamil yang kurang
Kekurangan
gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah
(BBLR). Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan
mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan
indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk
melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
- Umur kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun
Kelahiran
bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja
seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena
mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien
wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi
kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi
janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu
bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat
pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.
- Jarak hamil dan persalinan
terlalu dekat
Jarak
kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik,
persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum
pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan
(di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya
perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia
dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
-Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin
sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat
persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.
- Penyakit menahun ibu seperti
hypertensi, jantung, ganguan pembuluh darah (perokok)
1. Asma
bronkiale
2. Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria tanpa gejala
(asimptomatik)
3. Hipertensi
4. Gaya hidup
b. Faktor
kehamilan
- Hamil dengan hydramnion
Hidramnion
atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya
air ketuban melebihi 2000 cc. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan
dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak.
- Hamil ganda
Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.
- Perdarahan antepartum
Perdarahan
antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang
persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan. Komplikasi utama dari perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan
keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta
yang mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang
mengakibatkan kematian janin intrauterine. Bila janin dapat diselamatkan, dapat
terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia.
- preeklamsi dan eklampsi
Pre-eklampsia/
Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan
atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia
pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi
memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di
daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.
- ketuban pecah dini
Ketuban Pecah
Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang
diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah
pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting
dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya
infeksi ibu.
c. Faktor janin
- Cacat bawaan / kelainan
congenital
Kelainan
kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan
kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau
bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan
kongenital yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama
kehidupannya .
- infeksi dalam rahim
Infeksi
hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur
dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat
terganggu atau berkurang. pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau
persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan
infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat
menyebabkan bayi berat lahir
rendah, cacat bawaan dan kematian janin.
3. Ciri-ciri BBLR
Manuaba (1998) mengemukakan bayi berat badan lahir rendah mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
- Berat badan kurang
dari 2500 gr
- Panjang badan kurang
dari 45 cm
- Lingkar dada kurang
dari 30 cm
- Lingkar kepala
kurang dari 33 cm
- Umur kehamilan
kurang dari 37 minggu
- Kepala relatif besar
- Kulit
tipis,transparan,rambut lanugo banyak,lemak kulit kurang
- Otot hypotonic lemah
- Pernafasan tidak
teratur dapa terjadi apnea
- Ekstremitas
abduksi,sendi lutut /kaki fleksi lurus
- Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit
4. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan BBLR
- Sindrom gangguan
pernafasan (penyakit membrane haihis)
- Pneumonia
aspirasi,karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
- Pernafasan spontan
dalam ventrikel otak lateral akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan
gangguan pernafasan)
- Hyperbilirubinemia
atau ikterus karena fungsi hati belum matang
- Hypotermia
6.
Hipoglikemia
7.
Infeksi
8.
Perdarahan intracranial
5. Penanganan dan Perawatan BBLR
Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada BBLR yaitu:
-
Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hypothermia ,oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat.
-
Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi perhatikan prinsip- prinsip pencegahan
infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
-
Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna, oleh karena itu pemberian nutrisi
harus dilakukan dengan cermat
-
Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/ nutrisi bayi yang erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh.Oleh karena itu penimbangan berat badan harus
dilakukan dengan ketat.
Adapun
Perawatan BBLR adalah:
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu
lingkungan, pemberian makanan dan siap sedia dengan tabung oksigen.-
- pengaturan
suhu lingkungan-
- Makanan bayi
berat badan lahir rendah
6. Kebutuhan nutrisi bblr
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-550 ml/kg/hari atau 100-120
cal/kg/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi
untuk sesegera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau kalori.
Kebutuhan
parentral :
Kebutuhan
nutrisi enteral
- BB 24 kali/
24 jam
- BB 1250 = 12
kali / 24 jam
- BB >2000
gr = 8 kali / 24 jam
Kebutuhan
minum pada neonatus
- Hari ke 1 =
50-60 cc/kg BB/hari
- Hari ke 2 =
90 cc/kg BB/hari
- Hari ke 3 =
120 cc/kg BB/hari
- Hari ke 4 =
150 cc/kg BB/hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar