Selasa, 24 April 2012

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)











1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram), BBLR dapat dibedakan menjadi :
  1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500gr- 2500gr
  2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500gr
  3. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000gr











2. Etiologi Terjadinya BBLR
a. factor ibu
- Gizi ibu hamil yang kurang
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
- Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.
- Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
-Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.


- Penyakit menahun ibu seperti hypertensi, jantung, ganguan pembuluh darah (perokok)


1. Asma bronkiale
2. Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik)
3. Hipertensi
4. Gaya hidup

b. Faktor kehamilan
             - Hamil dengan hydramnion
Hidramnion atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak.
- Hamil ganda





Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.




- Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan. Komplikasi utama dari perdarahan antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta yang mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang mengakibatkan kematian janin intrauterine. Bila janin dapat diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia.
- preeklamsi dan eklampsi
Pre-eklampsia/ Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.


- ketuban pecah dini
Ketuban Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu.
c. Faktor janin

- Cacat bawaan / kelainan congenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya .
 - infeksi dalam rahim
            Infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin.
3. Ciri-ciri BBLR
       Manuaba (1998) mengemukakan bayi berat badan lahir rendah mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Berat badan kurang dari 2500 gr
  2. Panjang badan kurang dari 45 cm
  3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
  4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
  5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
  6. Kepala relatif besar
  7. Kulit tipis,transparan,rambut lanugo banyak,lemak kulit kurang
  8. Otot hypotonic lemah
  9. Pernafasan tidak teratur dapa terjadi apnea
  10. Ekstremitas abduksi,sendi lutut /kaki fleksi lurus
  11. Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit
4. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan BBLR
     

  1. Sindrom gangguan pernafasan (penyakit membrane haihis)
  2. Pneumonia aspirasi,karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
  3. Pernafasan spontan dalam ventrikel otak lateral akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
  4. Hyperbilirubinemia atau ikterus karena fungsi hati belum matang
  5. Hypotermia
6.       Hipoglikemia
7.       Infeksi
8.       Perdarahan intracranial

5. Penanganan dan Perawatan BBLR
      Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada BBLR yaitu:
-          Mempertahankan suhu dengan ketat
   BBLR mudah mengalami hypothermia ,oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
-          Mencegah infeksi dengan ketat
   BBLR sangat rentan akan infeksi perhatikan prinsip- prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
-          Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna, oleh karena itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat
-          Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/ nutrisi bayi yang erat kaitannya dengan daya tahan tubuh.Oleh karena itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
Adapun Perawatan BBLR adalah:
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan siap sedia dengan tabung oksigen.-
-    pengaturan suhu lingkungan-
-    Makanan bayi berat badan lahir rendah

6. Kebutuhan nutrisi bblr
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-550 ml/kg/hari atau 100-120 cal/kg/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk sesegera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau kalori.
Kebutuhan parentral :
  • Bayi BBLR D 5%
  • Bayi BBLR > 1500 gr menggunakan
Kebutuhan nutrisi enteral
  • BB 24 kali/ 24 jam
  • BB 1250 = 12 kali / 24 jam
  • BB >2000 gr = 8 kali / 24 jam
Kebutuhan minum pada neonatus
  • Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari




Tidak ada komentar:

Posting Komentar