Sabtu, 26 Mei 2012

5 MACAM MAKANAN PENAMBAH SEMANGAT


Saat merasa malas, mungkin kita memerlukan makanan sebagai stimulus untuk membangkitkan semangat agar dapat memulai aktivitas. Biasanya ini terjadi pada pagi hari saat bangun tidur, atau justru menjelang sore dimana energi sudah mulai terkuras. Beberapa makanan ini dapat dipilih sebagai jurus ampuh untuk meningkatkan mood .
1. Avokad







    

 Penelitian menunjukkan bahwa avokad memiliki kandungan asam folat. Zat kimia yang membantu metabolisme untuk meningkatkan energi. Selipkan ini pada menu sarapan pagi, agar kita dapat terus melakukan aktivitas sepanjang hari. Dan tambahkan pada siang hari untuk memberbaiki suasana hati.
2. Cabai












     Cara mudah untuk meningkatkan semangat adalah dengan memompa endorphin dalam tubuh. Cabai adalah jawaban yang tepat! Jika Anda bukan penggemar rasa pedas, pilih makanan dengan tingkat pedas yang ringan.
3. Bawang putih










Meskipun meninggalkan aroma yang kurang sedap, bawang putih cukup manjur untuk mendongkrak semangat. Zat di dalamnya membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh sehingga energi akan mudah didapatkan.
4. Madu








       

   Gula alami ini dikenal kaya akan fruktosa yang memberikan energi dalam jumlah lebih, sekaligus menambah stamina. Anda dapat mengganti rasa manis gula pada minuman dengan madu.
5. Cokelat










Saat mood sedang turun, ini alasan terbaik Anda untukk segera mengambil cokelat. Dark chocolate dengan kandungan bahan kimia dan asam amino memberikan semangat saat tubuh terasa lelah. Anda bisa menambahkannya pada sarapan pagi, baik itu cokelat bar ataupun susu. Mengkonsumsi cokelat sebelum tidur juga menjamin mood baik Anda pada pagi harinya.


Kamis, 26 April 2012

DIABETES MELLITUS GESTASIONAL


Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah DM yang disebabkan karena kehamilan. Pada masa kehamilan terjadi gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita DM tersebut mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG tidak memperlihatkan gejala (asimtomatis) sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.



PENYEBAB DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
Disebabkan karena kelenjar pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula darah (glukosa) wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Diagnosis dilakukan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan wanita hamil tersebut mempunyai kadar gula yang tinggi dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita diabetes sebelum kehamilannya.
Wanita yang beresiko menderita DM gestasional adalah wanita usia >30 tahun, hipertensi, Umur lebih dari 30 tahun , Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2. riwayat DM pada keluarga, pernah menderita DM gestasional sebelumnya. pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram, adanya glukosuria, riwayat bayi cacat bawaan, riwayat bayi lahir mati, riwayat keguguran, riwayat infertilitas, dan hipertensi.


Gejala Klinis Diabetes Melitus
Mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal. Jika hiperglikemianya parah dan melebihi ambang ginjal, maka timbul glukosuria. Glukosuria ini akan mengakibatkan dieresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia). Karena glukosa hilang bersama kemih, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) mungkin akan timbul sebagai akibat kehilangan kalori. Pasien mengeluh lelah dan mengantuk.
efek diabetes gestasional
    * Si ibu mempunyai resiko tinggi untuk menderita hipertensi selama kehamilannya.












    * Janin mempunyai berat yang berlebihan, menyebabkan kesulitan untuk melahirkan.
Setelah persalinan, bayi akan mengalami masa hipoglikemia (kadar gula darah lebih rendah dari normal), kadar kalsium yang rendah, kadar bilirubin darah yang tinggi atau kesulitan bernapas.

Meski kebanyakan, kasus akan menghilang segera setelah bayi dilahirkan. Tapi bagaimanapun juga, wanita-wanita yang menderita diabetes gestasional mempunyai resiko tinggi untuk mengalami diabetes gestasional lagi pada kehamilan berikutnya, dan juga 17 %- 63 % dari mereka akan mengalami perubahan dan berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 5 hingga 16 tahun.

Tanda-tanda diabetes gestasional
1.  Kadar gula darahnya meningkat ketika masa kehamilan
2.  Biasanya bayi yang dilahirkan berukuran besar atau giant baby

Penyebab diabetes gestasional
1.  terlalu banyak makan-makanan berkalori tinggi atau makanan manis
2.  Ibu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
3.  Mempunyai riwayat kesehatan, pernah mengalami diabetes gestasional
4.  Menjaga glikosuria
5. Memiliki riwayat keluarga penderita diabetes gestasional




Pencegahan diabetes gestasional




1.  Mengurangi makan-makanan manis
2.  Menjaga jumlah asupan makanan terutama ketika trisemester ketiga kehamilan agar berat badan tidak bertambah, akan tetapi ibu hamil tidak boleh sampai kekurangan makanan
3.  Berolahraga dengan teratur serta melakukan aktivitas fisik dari mulai yang ringan hingga sedang sehingga kalori yang tidak diperlukan dalam tubuh akan terbakar dengan sendirinya.

PREEKLAMPSIA


A. Pengertian Preeklampsia

Pre-eklampsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,edema,dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, preeklampsia juga disebut sebagai keracunan dalam kehamilan hal seperti ini juga disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced hypertension (PIH), dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan yaitu 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu (akhir trimester kedua sampai trimester ketiga) atau bisa lebih awal terjadi.




                    B. Etiologi

Penyebab preeklamsia secara pasti belum di ketahui. Teori yang bayak di kemukakan sebagai penyebabnya adalah adalah iskemia plasenta atau kurangnya sirkulasi O2 ke plasenta.
faktor predisposisi atau terjadinya preeklamsia dan eklampsia, antara lain:
1. Diabetes militus
2. Gangguan ginjal kronik
3. Hipertensi
4. Molahydatidosa
5. Polyhydramnion
6. Primi grapida tua


C. Patofisiologi
Preeklamsia ringan jarang sekali menyebabkan kematian. Tidak ada perubahan yang khas pada preeklamsia. Perdarahan, dan trombosis pembuluh darah kecil pada penyakit ini dapat ditemukan didalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriol. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor yang juga penting dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut

           Perubahan pokok yang didapatkan pada preeklampsia adalah spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada beberapa kasus lumenarteriol demikian kecilnya, sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah saja. Tekanan darah yang meningkat merupakan usaha mengatasi kenaikan tekanan perifer, agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Kenaikan berat badan dan edema karena penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial belum diketahui sebabnya. Pada preeklampsia dijumpai kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan normal.
Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium. Pada preeklamsia permeabelitas pembuluh darah terhadap protein meningkat.
Menurunnya aliran darah memberikan dampak kepada organ-organ tubuh. Pada plasenta, menurunnya aliran darah mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama, pertumbuhan janin terganggu. Pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigenasi.


       Kurangnya darah ke ginjal mengakibatkan filtrasi glomerulus berkurang. Kelainan yang penting adalah dalam hubungan dengan proteinuria serta dengan retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus menurun sampai 50% dari normal, sehingga menyebabkan diuresis turun, pada keadaan lanjut dapat terjadi olliguri atau anuria.

             Pada preeklampsia tampak edema retina , spasmus setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri . Diplopia dan ambliopia pada kasus preeklampsia merupakan gejala yang menunjukkan akan terjadinya eklampsia. Hal ini disebabkan oleh perubahan aliran darah pusat penglihatan di korteks serebri.

             Edema paru merupakan sebab utama kematian penderita preeklampsia dan eklampsia. Komplikasi ini biasanya disebabkan oleh dekompensasi kordis kiri. Hemokonsentrasi yang tinggi pada preeklampsia dan eklampsia tidak diketahui sebabnya. Terjadi pergeseran air dari ruang intravaskular ke ruang interstisial. Terjadi peningkatan hemotokrit, peningkatan protein serum, dan bertambahnya edema menyebabkan volume darah berkurang, viskositas darah meningkat, dan waktu peredaran arah akan lebih lam. Aliran darah ke berbagai bagian tubuh berkurang mengakibatkan hipoksia.


D. Gejala Preeklampsia

Secara klinis, gejala-gejala preeklampsia adalah:
Preeklampsia Ringan
Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau oedema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.
- Tekanan darah yang tinggi (melebihi 130/90 mmHg).
-  Terjadi pembengkakan di daerah kaki dan tungkai.
-       Retensi air.
-       Kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan ginjal. Gejala preeklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin yang tinggi, yaitu lebih dari 500 mg per 24 jam.

Preeklampsia Berat
Preeclampsia berat adalah suatu komplikasi yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
-       Pembengkakan di seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian sel merembes dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian tertentu.
-       Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45 kg setiap minggu pada trimester ketiga.







-       Sakit kepala
















-       Pandangan kabur.
-       Tidak dapat melihat cahaya yang terang.
-       Kelelahan.
-       Mual/muntah.
-       Sedikit buang air kecil (BAK).
-       Sakit di perut bagian kanan atas.
-       Napas pendek dan cenderung mudah cedera.

E. AKIBAT PREEKLAMPSIA PADA JANIN

Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.


F. PENANGANANNYA

-          Pemantauan TTV
Rasional :Dengan memanatu TTV dan pengisian kapiler dapat dijadikan pedoman untuk penggantian cairan atau menilai respon dari kardiovaskular.
-           Memantau atau menimbang berat badan ibu.
Rasional :Dengan memantau berat badan ibu dapat diketahui berat badan yang merupakan indikator yang tepat untuk menentukan keseimbangan cairan.
-          Observasi keadaan edema
Rasional :Keadaan edema merupakan indikator keadaan cairan dalam tubuh.
-           Berikan diet rendah garam sesuai hasil kolaborasi dengan ahli gizi.
Rasional :Diet rendah garam akan mengurangi terjadinya kelebihan cairan.
-          Kolaborasi untuk pemberian terapi diuretika.

Rrasional :Kelebihan beban atau kegagaln sirkulasi dapat menyebabkan edema pulmoner yang memerlukan terpi agresif. Sebaliknya, hal ini dikontra indikasikan bila ini mungkin menyebabkan dehidrasi.
-          melakukan diet preeklampsia.



Selasa, 24 April 2012

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)











1. Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram), BBLR dapat dibedakan menjadi :
  1. Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500gr- 2500gr
  2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500gr
  3. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000gr











2. Etiologi Terjadinya BBLR
a. factor ibu
- Gizi ibu hamil yang kurang
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah (BBLR). Indikator lain untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah dengan mengukur LLA. LLA adalah Lingkar Lengan Atas. LLA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
- Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

Kelahiran bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.
- Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
-Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah.


- Penyakit menahun ibu seperti hypertensi, jantung, ganguan pembuluh darah (perokok)


1. Asma bronkiale
2. Infeksi saluran kemih dengan bakteriuria tanpa gejala (asimptomatik)
3. Hipertensi
4. Gaya hidup

b. Faktor kehamilan
             - Hamil dengan hydramnion
Hidramnion atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya air ketuban melebihi 2000 cc. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak.
- Hamil ganda





Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.




- Perdarahan antepartum
Perdarahan antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan. Komplikasi utama dari perdarahan antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta yang mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang mengakibatkan kematian janin intrauterine. Bila janin dapat diselamatkan, dapat terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia.
- preeklamsi dan eklampsi
Pre-eklampsia/ Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.


- ketuban pecah dini
Ketuban Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi ibu.
c. Faktor janin

- Cacat bawaan / kelainan congenital
Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya .
 - infeksi dalam rahim
            Infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin.
3. Ciri-ciri BBLR
       Manuaba (1998) mengemukakan bayi berat badan lahir rendah mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Berat badan kurang dari 2500 gr
  2. Panjang badan kurang dari 45 cm
  3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
  4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
  5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
  6. Kepala relatif besar
  7. Kulit tipis,transparan,rambut lanugo banyak,lemak kulit kurang
  8. Otot hypotonic lemah
  9. Pernafasan tidak teratur dapa terjadi apnea
  10. Ekstremitas abduksi,sendi lutut /kaki fleksi lurus
  11. Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit
4. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan BBLR
     

  1. Sindrom gangguan pernafasan (penyakit membrane haihis)
  2. Pneumonia aspirasi,karena reflek menelan dan batuk belum sempurna
  3. Pernafasan spontan dalam ventrikel otak lateral akibat anoksia otak (erat kaitannya dengan gangguan pernafasan)
  4. Hyperbilirubinemia atau ikterus karena fungsi hati belum matang
  5. Hypotermia
6.       Hipoglikemia
7.       Infeksi
8.       Perdarahan intracranial

5. Penanganan dan Perawatan BBLR
      Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada BBLR yaitu:
-          Mempertahankan suhu dengan ketat
   BBLR mudah mengalami hypothermia ,oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
-          Mencegah infeksi dengan ketat
   BBLR sangat rentan akan infeksi perhatikan prinsip- prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
-          Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna, oleh karena itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat
-          Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/ nutrisi bayi yang erat kaitannya dengan daya tahan tubuh.Oleh karena itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
Adapun Perawatan BBLR adalah:
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan dan siap sedia dengan tabung oksigen.-
-    pengaturan suhu lingkungan-
-    Makanan bayi berat badan lahir rendah

6. Kebutuhan nutrisi bblr
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-550 ml/kg/hari atau 100-120 cal/kg/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk sesegera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau kalori.
Kebutuhan parentral :
  • Bayi BBLR D 5%
  • Bayi BBLR > 1500 gr menggunakan
Kebutuhan nutrisi enteral
  • BB 24 kali/ 24 jam
  • BB 1250 = 12 kali / 24 jam
  • BB >2000 gr = 8 kali / 24 jam
Kebutuhan minum pada neonatus
  • Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
  • Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari